RAKYAT ACEH | LHOKSEUMAWE -Tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Lhokseumawe, melakukan pemeriksaan dua petinggi Pelindo Multi Terminal Branch Lhokseumawe, pada Kamis (19/6).
Kedua petinggi itu berinisial WN selaku Deputi Bagian Operasi Pelindo serta B Deputi Brand Manager Operasi dan Teknik Pelindo.
Namun, yang memenuhi panggilan pemeriksaan hanya Deputi Bagian Operasi Pelindo. Sedangkan, Deputi Brand Manager Operasi dan Teknik Pelindo gagal diperiksa karena sedang menunaikan ibadah haji.
“Ya Kamis hari ini kita panggil 2 pejabat Pelindo, tapi hanya datang 1 orang yang hadir dan 1 orang lagi sedang ibadah haji, jadi penyidik akan jadwalkan ulang untuk pemanggilannya,”ucap
Kepala Kejaksaan Negeri Lhokseumawe, Feri Mupahir melalui Kepala Seksi Intelijen, Therry Gutama, dikonfirmasi Rakyat Aceh, Kamis (19/6).
Ia mengatakan, pemeriksaan ini untuk mengusut kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe 2018-2024.
“Pertanyaan yang diajukan penyidik terkait apa kaitan Pelindo dengan KEK dan apa kontribusi Pelindo kepada Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe,”katanya.
Disebutkan, sesuai jadwal penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap pejabat Pertamina Hulu Energi (PHE) Environtment Zona I PT PHE, RD, dan Pjs FM NSO, pada Jum’at, 20 Juni 2025.
Selanjutnya, dua pejabat dari PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) untuk diperiksa pada 24 Juni 2025, satu orang dan satu orang lagi pada 1 Juli 2025.
Untuk itu ia juga berharap semua pihak yang di panggil nanti dapat kooperatif dan memberikan keterangan sesuai apa yang ditayangkan oleh tim penyidik.
Sementara pengungkapan adanya dugaan tindak pidana korupsi di KEK Arun itu berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Nomor:Print-02/L.1.12/Fd.1/06/ 2025 tertanggal 2 Juni 2025 yang dikeluarkan oleh Kejaksaan Negeri Lhokseumawe.(adi/ra)
