RAKYATACEH | BIREUEN – Ketua panitia pelaksana kegiatan Simposium Nusantara (SIMPORA) XVI 2025, Hakim Muttaqim BSoc Sc SH MEc Dev AFA, mengapresiasi semua pihak yang ikut terlibat menyukseskan kegiatan Internasional tersebut di Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan beberapa hari lalu.
Diketahui, Umuslim menjadi penyelenggara SIMPORA XVI, yang diikuti puluhan delegasi dan seribuan peserta dari luar negeri dan berbagai daerah.
“Kita bersama-sama sudah menjadi bagian dari perhelatan akademik perdana yang diselenggarakan di Universitas Almuslim. Ini menjadi momentum bersejarah bagi kampus khususnya, dan umumnya bagi Kabupaten Bireuen,” ujar Hakim Muttaqin kepada Rakyat Aceh, Minggu (7/8).
Sebagai ketua panitia, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.
“Keberhasilan penyelenggaraan SIMPORA XVI tahun ini, tidak lepas dari dukungan dan kerjasama yang luar biasa dari berbagai pihak. Pertama-tama, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen yang telah memberikan dukungan penuh sejak awal persiapan,” ucap Hakim.
Akademisi Bireuen tersebut juga mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua mitra strategis, yaitu konsultan Gontomara, Ikatan Arsitek Indonesia Aceh, Aceh Green Energy, Harbour Energy, PT Pupuk Iskandar Muda, Bank Syariah Indonesia, PT Takabeya Perkasa Group, ISALTEK, CV Beruang Center Group, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bireuen, Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Bireuen, Jameun Kupi, Alumni Institut Teknologi Indonesia Cabang Aceh, dan CV Duta Beurawang.
“Tak lupa juga, apresiasi tertinggi untuk Yayasan Almuslim Peusangan dan pimpinan Universitas Almuslim, yang telah mempercayakan penyelenggaraan event ini. Terima kasih kepada seluruh peserta, pemakalah, dan keynote speaker yang telah bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman,” kata Hakim seraya mengapresiasi atas dedikasi panitia dan rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerja tanpa kenal lelah untuk memastikan kesuksesan acara tersebut.
Ia juga menyebutkan, ada empat poin penting yang menjadi output dari kegiatan SIMPORA, yaitu mampu memberikan dampak ekonomi ke masyarakat, dapat mempromosikan produk UMKM, pengenalan budaya dan lokal wisdom ke luar negeri, serta dampak bagi pariwisata Aceh.
“SIMPORA XVI ini bukan sekadar event akademik biasa. Ini adalah pertemuan hati dan pikiran, dimana kita tidak hanya berbagi pengetahuan tetapi juga membangun pemahaman, tidak hanya menampilkan penelitian tetapi juga menciptakan makna, tidak hanya mempresentasikan paper tetapi juga merajut persaudaraan,” sebut Hakim.
Kegiatan Internasional ini, menjadi ruang untuk saling menginspirasi, berkolaborasi, dan menciptakan memori indah bersama. Sehingga, meninggalkan kesan yang mendalam dalam hati setiap peserta. (akh)