20 Tahun Perdamaian Aceh :

Wali Kota Dr Sayuti Abubakar : Letusan Senjata Diganti Dengan Langkah-Langkah Pembangunan

RAKYAT ACEH | LHOKSEUMAWE : Malam Jum’at di Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe, berkumandang zikir dan do’a. Ribuan jamaah memadati rumah Allah mengucapkan rasa syukur atas 20 tahun perdamaian Aceh, bertepatan 15 Agustus 2025.

Seusai solat Magrib berjamaah, Tgk Munzir melanjutkan memimpin zikir dan do’a yang diikuti oleh Forkopimda, ASN Pemko Lhokseumawe, masyarakat dan anak-anak pengajian yang berada di lokasi pendidikan Islamic Center.

Wali Kota Lhokseumawe, Dr Sayuti Abubakar dalam sambutannya mengajak seluruh komponen menjaga perdamaian Aceh, dengan melanjutkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

“Damai, dua dekade sudah. Letusan senjata, kini diganti dengan langkah-langkah pembangunan meski belum sepenuhnya merata dan merasuk dalam sendi-sendi kehidupan masyakat Aceh,” kata Wali Kota.

Damai yang dimaksud dalam konteks Aceh kedepan, ujar Dr Sayuti adalah terwujudnya keadilan, penghormatan, kesejahteraan dan partisipasi dalam pembangunan. “ Damai merupakan amanah yang mahal harganya. Maka tidak boleh kita sia-siakan dan tetap menjaganya. Sekaligus mewariskan kepada generasi muda,” pintanya.

Hadir kesempatan tersebut, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr Ahzan, Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Arh Jamal Dani Arifin, Sekda Kota, A Haris, para asisten, kepala dinas, camat dan kabag prokopim, Hermawan.

Butuh ASN Nilai Kesadaran Tinggi

Disela-sela sambutan, Wali Kota Lhokseumawe, Dr Sayuti Abubakar sempat berulang kali menyentil ASN Pemko Lhokseumawe, yang terlihat sedikit hadir di agenda zikir dan do’a peringatan 20 tahun Aceh Damai.

“Ini lebih banyak yang hadir TNI/Polri dan anak –anak pengajian. ASN Pemko hanya sedikit. Maka kepala BKSDM,” kata walikota dengan nada kecewa sembari menyebutkan tingkat kesadaran ASN Pemko Lhokseumawe, sangat rendah. Konon lagi untuk mengisi pembangunan kedepan.

Kenapa tidak ? Zikir dan Do’a memperingati 20 tahun perdamaian RI-GAM yang dilaksanakan di Masjid Islamic Center, merupakan gawean Pemko. Namun, justru ASN Pemko Lhokseumawe yang sedikit hadir dibandingkan para undangan.

READ  Pentingnya Wawasan Kebangsaan bagi Masyarakat

“Untuk mengisi hari damai ini dan membangun masyarakat Aceh, yang lebih maju dibutuhkan pejabat-pejabat, ASN-ASN yang punya nilai kesadaran yang tinggi sehingga mampu mengisi hari damai ini dengan pengabdian pembangunan Aceh kedepan,” kata Sayuti.

Jelang usai zikir dan do’a, ratusan ASN Pemko sudah mulai terlihat memadati ruang masjid. Kenapa ? Ternyata dengan cepat beredar informasi kalau walikota menyinggung keberadaan ASN, kenapa tidak hadir pada acara zikir tersebut.

Ujung-ujungnya, absen pun berlangsung di masjid yang dibawa masing-masing dinas, maupun yang dibawah kabag. Usai zikir dan do’a sebagai rasa syukur kepada Allah, dilanjutkan salat Isya berjamaah. (ung).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *