Viral Video Penganiayaan di Meunasah Ayah Korban Meninggal Kena Serangan Jantung

RAKYATACEH.NET | REDELONG – Sebuah video penganiayaan terhadap sejumlah remaja di salah satu meunasah di Kampung Bener Kelipah Selatan, Kecamatan Bener Kelipah, Kabupaten Bener Meriah viral di media sosial.

Video yang berdurasi 45 detik itu terlihat sekelompok orang masuk dalam meunasah dan langsung menghajar sejumlah remaja yang berada di dalam meunasah itu.

banner 336x280

Informasi yang Rakyat Aceh aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Minggu, 2 Maret 2025, sekira pukul 01.00 WIB, tengah malam, saat para korban melaksanakan tadarus.

Akibat aksi itu, salah satu ayah korban yakni Armansyah meninggal dunia lantaran mendengar anaknya dikeroyok sekelompok remaja.

Kapolres Bener Meriah melalui Kapolsek Bandar, Ipda Gunawan AD membenarkan adanya aksi pemukulan sesama remaja tersebut. “Terduga pelaku ada lima orang dan mereka warga Kampung Gunung Musara sedangkan korban, ada tiga orang, warga Bener Kelipah Selatan. Pelaku dan korban masih anak dibawah umur,” kata Kapolsek Rabu kemarin (5/3).

Sejauh ini katanya, belum diketahui pasti penyebab pengeroyokan tersebut dan pihak aparatur Kampung Bener Kelipah Selatan bersama aparatur Kampung Gunung Musara sedang melakukan mediasi.

“Hari selasa lalu sempat dilakukan mediasi, namun salah satu orang tua dari korban datang ke tempat mediasi dengan keadaan emosi karena tak terima anaknya dipukul. Tiba – tiba orang tua dari korban tersebut yakni Armansyah mengalami sesak nafas hingga pingsan” ungkapanya.

Selanjutnya, korban dilarikan ke rumahnya dan meninggal dunia sehingga mediasi antara kedua belah pihak terpaksa tertunda. Informasi dihimpun dari pihak keluarga, Armansyah mengalami penyakit jantung.
“Jadi terhadap kasus ini sedang proses mediasi. Kita berharap dengan viralnya video pengeroyokan tersebut, masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi,” ujarnya.

READ  Lagi, Polres Abdya Amankan 2 Unit Sepmor Balap Liar

Menurutnya, pihak kepolisian sudah melakukan pendampingan bersama aparat desa dan keluarga korban serta para pelaku. “Kami akan terus berupaya mencari solusi terbaik agar kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Jika tidak ada kesepakatan, kami mempersilahkan pihak keluarga korban menempuh jalur hukum yang berlaku,” katanya.

Ia juga menegaskan aparat keamanan terus memantau perkembangan situasi dan menghimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang dapat memperkeruh keadaan.(uri/min)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *