RAKYAT ACEH | ACEH UTARA- Provinsi Aceh kembali menunjukkan geliat positif dalam sektor perdagangan internasional dengan mengekspor sebanyak 12.000 metrik ton (MT) Crude Palm Oil (CPO) ke India, Rabu (22/7). Pengiriman tahap kedua pascapandemi COVID-19 ini dilakukan melalui Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, menggunakan kapal Dolphin 06 berbendera Panama oleh PT Agro Murni.
Ekspor ini menjadi bagian dari langkah strategis untuk menghidupkan kembali aktivitas ekspor-impor dari Aceh, yang sebelumnya sempat terhambat akibat pandemi global.
Dukungan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan
Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf (Mualem) menyatakan dukungan penuhnya terhadap upaya ekspor langsung dari Aceh, khususnya komoditas unggulan seperti CPO. Dukungan serupa juga datang dari Bupati Aceh Utara, Ayah Wa, serta jajaran Bea Cukai Provinsi Aceh, Bea Cukai Lhokseumawe, dan PT Pelindo Multi Terminal Branch Lhokseumawe.
Peran Strategis Pusat Logistik Berikat (PLB)
Manajemen PT Aceh Makmur Bersama (AMB), Tarmizi, menyebutkan bahwa keberadaan Pusat Logistik Berikat (PLB) milik perusahaannya menjadi faktor kunci dalam memperlancar proses ekspor langsung dari Krueng Geukueh.
“Kalau sebelumnya CPO dari Aceh harus dikirim melalui Pelabuhan Belawan di Medan, kini ekspor bisa dilakukan langsung dari Krueng Geukueh. Ini jauh lebih efisien dan menguntungkan bagi pelaku usaha,” ujarnya saat ditemui di lokasi pengapalan, pada Rabu (23/4) sore.
Lebih lanjut, Tarmizi menjelaskan bahwa efisiensi logistik ini berdampak langsung terhadap peningkatan daya saing produk ekspor, penguatan ekonomi lokal, serta kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Capaian Ekspor Terbesar Sejak 2019
Ekspor kali ini menjadi pengiriman volume besar pertama sejak 2019 langsung dari Pelabuhan Krueng Geukueh. CPO yang diekspor merupakan hasil produksi dari 11 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di berbagai wilayah Aceh.
Sejak resmi beroperasi pada November 2019, fasilitas PLB PT AMB telah beberapa kali dimanfaatkan untuk pengiriman CPO ke berbagai negara. Kini, PLB ini menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung pertumbuhan industri sawit Aceh dan membuka peluang ekspor ke lebih banyak pasar global. (adi/ra)
