RAKYAT ACEH | Meureudu – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya bekerja sama dengan Balai Kementerian Kelautan Perikana (KKP) Ujong Batee dan Asian Development Bank (ADB), melaksanakan program infrastruktue Iforenment For Shrimp Aquacultur (IISAP). Program itu dilaksanakan untuk rehabitasi lahan budidaya ikan dan bantuan peralatan, bibit serta pakan ikan bagi petani tambak dalam daerah tersebut.
Kerja sama tiga pihak untuk petani tambak dan masyarakat pesisir itu disampaikan dalam konsultasi bermakna IISAP yang dilaksanakan di Aula Bappeda Pidie Jaya, Rabu (13/8).
Program tersebut menjadi harapan baru bagi peningkatan ekonomi petani tambak dan masyarakat pesisir di Pidie Jaya.
Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi mengatakan, program kerja sama tiga pihak antara Pemkab Pidie Jay, Balai Kementerian Kelautan Perikanan dan ADB, akan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir dan pegiat pembudidaya dengan bantuan yang menyasar tambak budidaya udang, rehabilitasi saluran, bantuan pakan, benur udang dan peralatab tambak.
” Program ini sangat berarti bagi masyarakat Pidie Jaya khususnya yang menggantungkan hidup dari sektor budidaya perikanan. Dengan program kerja sama ini, ekonomi masyarakat pesisir dan petani tambak akan meningkat,” ujar Sibral Malasyi.
Disebutkan Bupati, kondisi saluran tambak di Kabupaten Pidie Jaya saat ini perlu mendapatkan penanganan yang serius karena kondisi kurang untuk sirkulasi air bagi lahan tambak masyarakat. Begitu juga masyarakat yang dengan modal terbatas akses terhadap benur maupun pakan sangat terkendala selama ini, sehingga berdampak pada produktifitas petani tambak.
Dengan adanya konsultasi bermakna dan kerja sama tiga pihak tersebut lanjut Bupati, semua langkah peningkatan produktifitas petani tambak Pidie Jaya yang dirancang secara partisipatif yang melibatkan langsung petani tambak dapat mencapai hasil yang maksimal.
” Ini bukan hanya soal pemberian bantuan, tetapi bagaimana kita memastikan bahwa bantuan tersebut tepat guna, tepat sasaran, dan berkelanjutan,” sebut Sibral Malasyi.
Untuk mencapai hasik yang maksimal, dia menegaskan bahwa sinergi dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan program tersebut berjalan dengan efektif.
Sebab kegiatan tersebut kata bupati, bukan hanya tentang proyek, tetapi bagaimana mendorong ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal secara berkelanjutan.
” Kepada para petani tambak yang nantinya menerima bantuan, saya mengajak untuk memanfaatkan dengan baik segala bentuk dukungan ini, menjaga keberlanjutannya, dan menjadikannya sebagai langkah awal menuju kemandirian usaha budidaya,” himbaunya.
Dia juga mengaharapkan Kabupaten Pidie Jaya menjadi titik awal sosialisasi dan keberhasilan dari program IISAP tersebut, karena Pidie Jaya memiliki luas areal tambak yang luas yabg tersebebat di tujuh kecamatan dalam Kabupaten Pidie Jaya.
Potensi yang ada ini imbuhnya lagi, agar menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Pidie Jaya. Dan peluang yang ada ini harus dimamfaatkan dengan penuh tanggung jawab untuk membawa masyarkat Pidie Jaya yang lebih sejahtera. (San).