Dara Lhokseumawe Derita Obesitas Langka, Butuh Uluran Tangan untuk Berobat

RAKYAT ACEH | LHOKSEUMAWE – Maulina Anggraini (29), warga Gampong Kutablang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, hanya bisa terbaring lemah di ruang perawatan Cut Mutia 5, Kelas III, Rumah Sakit Kesrem TNI-AD, Kamis (25/9). Ia didiagnosis mengidap obesitas langka yang membahayakan kesehatan dan menghambat mobilitas tubuhnya.

Sudah lima hari Maulina dirawat intensif setelah tidak mampu lagi berjalan. Menurut sang kakak, Putri Khairani (32), adiknya dievakuasi ke rumah sakit dengan bantuan warga sekitar. Mereka adalah anak yatim-piatu yang sudah lama meninggal kedua orang tuanya.

“Kakinya sudah tak sanggup menopang tubuhnya. Waktu pertama kali dibawa ke rumah sakit, adik saya digotong ramai-ramai pakai ambulans,” ujar Putri saat konfirmasi Rakyat Aceh kemarin.

Maulina, yang akrab disapa Dek Mauli, merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Bersama Putri, keduanya menjadi tulang punggung keluarga yatim-piatu sejak ditinggal ayah mereka, Muhammad Arsyad, 18 tahun lalu. Sang ibu, Jumiati, wafat menyusul pada tahun 2024.

“Kami kerja di Tempat Penitipan Anak (TPA) Srikandi dari jam 8 pagi sampai 6 sore. Gaji kami hanya Rp600 ribu per bulan, cukup-cukup untuk kebutuhan harian dan membiayai adik-adik kuliah,” tutur Putri.

Kendati hidup dalam keterbatasan, Maulina dan kakaknya tak pernah mengeluh. Namun, kondisi Maulina mulai memburuk sejak duduk di bangku SMA, di mana berat badannya perlahan meningkat secara drastis tanpa sebab yang jelas.

“Makan pun hanya sekali sehari, kadang cuma nasi putih dan mie instan,”ucap Putri.

Butuh Bantuan untuk Biaya Obat dan Peralatan Medis

Menurut pihak keluarga, pengobatan yang dijalani Maulina saat ini membutuhkan biaya sekitar Rp3 juta, terutama untuk membeli obat suntik penurun berat badan yang tak ditanggung BPJS. Obat tersebut harus disuntikkan delapan kali dalam seminggu.

READ  Jaksa Periksa Deputi Pelindo Terminal Lhokseumawe "Dugaan Korupsi KEK Arun"

“Kami terbantu oleh warga Gampong Kutablang dan dokter. Tapi kalau bukan karena mereka, entah bagaimana kami bisa bertahan. Untuk makan saja sulit,” ucap Putri dengan mata berkaca.

Paman Maulina, Munir, menambahkan bahwa selama ini biaya pengobatan bergantung dari donasi masyarakat. Namun, untuk penanganan jangka panjang, diperlukan dukungan yang lebih besar dari berbagai pihak.

“Pak Sekda A. Haris sudah datang langsung ke rumah sakit dan menurunkan tim Dinas Kesehatan dan Baitul Mal. Kami sangat bersyukur, tapi tetap perlu dukungan jangka panjang,” katanya.

Harapan dari Warga dan Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat Gampong Kutablang, Amiruddin Yusuf, turut mengajak masyarakat dan para dermawan untuk membantu pengobatan Dek Mauli. Menurutnya, selain pengobatan, Maulina juga membutuhkan alat bantu olahraga untuk mendukung proses pemulihan.

“Rumah mereka sangat sederhana, semi permanen, bocor di sana-sini. Mereka layak dibantu. Apalagi Maulina adalah alumni Universitas Malikussaleh (Unimal),” kata Amiruddin.

Untuk diketahui dalam dunia medis, obesitas adalah kondisi penumpukan lemak tubuh secara berlebihan yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, bahkan kanker. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan energi yang masuk dan keluar, serta bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, hormonal, hingga lingkungan. (adi/ra)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *