RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Aceh, kembali ajukan alokasi anggaran senilai Rp1,2 miliar lebih tahun 2026 mendatang, untuk kebutuhan sarana prasarana pendukung dan fasilitas pada aset Strategis Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Busung yang ada di Kabupaten Simeulue.
Sebelumnya pihak DPK Provinsi Aceh, perna ajukan anggaran untuk BBIP Busung pada tahun 2024, namun kemudian anggaran itu hilang dan tidak teralisasi, disebabkan terjadinya efesiensi dan pemangkasan anggaran, karena pemberlakuan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) RI, nomor 29 tahun 2025, serta diperkuat dengan Instruksi Presiden (Inspres) nomor 1 tahun 2025.
Kembali diajukan usulan anggaran untuk BBIP Busung yang dibangun secara bertahap sebelum terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami tahun 2004 silam, dan saat ini dengan kondisi sekitar 30 persen tidak layak pakai dan rusak parah fasilitas BBIP Busung, bahkan waktu-waktu bangunan yang telah uzur itu dapat membahayakan keselamatan petugas yang ada disana.
Kembali diajukan anggaran untuk BBIP Busung, juga menjadi salah satu aset penting dalam pendukung kegiatan “ekonomi biru” dibidang perikanan program Pemerintah Kabupaten Simeulue itu, disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pengawas Perikanan DKP Provinsi Aceh, M. Daud, yang meninjau langsung kondisi BBIP Busung.
“Setelah kita tinjau langsung kondisi fasilitas BBIP Busung, kemudian kembali ajukan anngarannya sekitar Rp1,2 miliar lebih. Sebelumnya sudah kita ajukan, tapi hilang karena efesiensi anggaran. Memang kondisi BBIP Busung saat ini memprihatikan, bila tidak segera di tangani, maka akan semakin mengkhawatirkan,” kata M. Daud, kepada Harian Rakyat Aceh, Minggu 23 Juni 2025.
Kepala BBIP Busung, Elfian didampingi, Ahmad selaku Staf Bidang Pemeliharaan Larva BBIP Busung, yang menyebutkan fasilitas yang tersedia disana itu, merupakan salah satu sarana strategis dibidang kelautan dan perikanan, untuk memproduksi dan menyediakan benih ikan unggul dan induk ikan unggul, yang diperuntukan kepada pelaku usaha dunia usaha budidaya.ikan.
“BBIP Busung itu, salah satu sarana strategis dibidang kelautan dan perikanan, yang berperan sangat spesifik untuk memproduksi dan menyediakan benih ikan unggul dan induk ikan unggul, kemudian nantinya diperuntukan kepada pelaku usaha dunia usaha budidaya ikan,” kata Elfian, Minggu 23 Juni 2025.
Elfian merincikan, saat ini BBIP Busung memiliki sebanyak 30 unit tempat pendederan atau pembesaran benih ikan unggul, mampu menampung sebanyak 25.000 ekor benih ikan unggul jenis ikan kakap dan ikan kerapu, dengan usia sekitar 2 bulan dan panjang benih unggul sekitar 5 cm.
“Sebenarnya fasilitas yang ada di BBIP Busung itu, untuk tempat pendederan benih ikan unggul sebanyak 30 unit, mampu menampung sekitar 25.000 ekor benih ikan unggul yang berusia dua bulan dan panjang sekitar 5 cm. Padahal hasilnya itu dapat membantu pelaku usaha budidaya perikanan lokal, karena tidak lagi didatangkan benih ikan dari luar daerah, dengan resiko biaya dan resiko potensi kematian benih ikan,” tutup Elfian.
Sedangkan Ahmad selaku Staf Bidang Pemeliharaan Larva BBIP Busung, juga menyebutkan bila fasilitas BBIP Busung itu dengan kondisi baik, dipastikan tidak hanya mampu memproduksi benih ikan unggul, juga mampu memproduksi benih lobster, benih gurita bahkan untuk tempat transit sementara tukik penyu, salah satu satwa yang dilindungi oleh pemerintah.(Ahi).