RAKYAT ACEH | KUTACANE – Enam unit rumah semi permanen di Desa Ngkeran, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara hangus terbakar, kejadian sekitar pukul 03.30 WIB pada Rabu (28/5) dini hari.
Mohd Asbi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara mengatakan, pasca menerima laporan pihaknya mengerahkan enam armada pemadam dari Pos Lawe Alas dan Pos Mako Damkar ke lokasi kejadian.
“Peristiwa mengakibatkan tiga unit rumah ludes terbakar dan tiga lainnya mengalami kerusakan ringan. Namun Seluruh harta benda tidak dapat diselamatkan,” Sebut Mohd Asbi Kamis (29/5).
Mereka yang berdampak kebakaran, diketahui milik Juliah (65) Rajani (50), Jumiah (58), Aska Nopendi (30) Salamun (50) dan Neng (47). Beruntung tidak ada korban jiwa namun kerugian akibat kejadian ditaksirkan mencapai ratusan juta rupiah.
“Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden itu. Sementara Para korban saat ini mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Adapun Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,” sebut Asbi.
Menurut Asbi, saat kebakaran terjadi, sebagian besar penghuni rumah sedang tertidur lelap. Warga setempat yang melihat api membesar segera berteriak meminta bantuan dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.50 WIB dengan bantuan dari personel TNI, Polri, dan masyarakat setempat.
Bupati Serahkan Bantuan Masa Panik
Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, menyerahkan bantuan masa panik kepada korban kebakaran di Desa Ngkeran, Kecamatan Lawe Alas, pada Rabu (28/5).
“Bantuan masa panik disalurkan sandang dan pangan berupa makanan anak. Diharapkan dapat meringankan beban warga yang terkena musibah,” Harap Bupati Salim Fakhry.
Selain itu, Bupati Salim Fakhry juga berharap bantuan ini dapat membantu warga yang terdampak dalam memenuhi kebutuhan dasar pasca kebakaran. Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di tengah musim kemarau yang sedang berlangsung.
Disisi lain, Baitul Mal Aceh Tenggara juga menyalurkan bantuan senilai Rp3 juta untuk korban yang mengalami kerusakan rumah berat dan Rp2 juta untuk korban yang mengalami kerusakan ringan. (val/mar)
