Hoaks Merajalela, Gerak Aceh dan Mafindo Latih Wartawan Pengungkap Fakta

RAKYAT ACEH I MEULABOH – Peredaran konten dan berita hoks kian meresahkan di media sosial. Gerak Aceh dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melihat perlu langkah antisipasi hingga melatih 25 wartawan wilayah tugas liputan Meulaboh agar mampu mengambil tindakan mengungkap fakta.

“Efek peredaran berita dan konten hoaks sangat buruk di tengah masyarakat. Rekan wartawan harus mampu bantu mengungkap fakta dengan cara membeberkan kebenarannya,” ungkap Program Officer Gerak Aceh, Destika Gilang Lestari di Meulaboh, Kamis (17/7/2025).

Konsolidasi 25 wartawan terhadap ancaman distorsi informasi dalam menjaga stabilitas demokrasi, berlangsung selama dua hari di Meuligoe Hotel Meulaboh, 17-18 Juli 2025. Menghadirkan fasilitator dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Puji F Susanti.

Gerak Aceh prihatin melihat tingginya ancaman distorsi informasi seperti hoaks, disinformasi, dan mis informasi di tengah perkembangan teknologi digital, khususnya di wilayah Aceh.

“Makanya perlu konsolidasi para jurnalis sebagai garda terdepan dalam menjaga kredibilitas informasi publik. Di Banda Aceh telah kelar, sekarang acara konsolidasi wartawannya tinggal gelar di Meulaboh,” ucap Destika.

Usai dua hari kegiatan konsolidasi wartawan di Meulaboh, Gerak Aceh berharap kalangan jurnalis mampu melihat potensi kegaduhan imbas berita dan konten hoaks yang beredar, sehingga wartawan mampu mengungkapkan kebenaran usai melakukan pengecekan dan analisa data.

“Wartawan harus ikut menangkal isu hoaks dan memberikan informasi secara akurat,” harap Destika.

Kini media sosial memiliki pengaruh besar dalam kehidupan mayoritas masyarakat, kondisi ini kerap dimanfaatkan pihak tertentu untuk mengolah konten dan berita hoks demi keuntungan pribadi.

“Contoh peredaran informasi hoaks saat Pemilu kemarin, sangat tinggi. Dampaknya sangat meresahkan di tengah masyarakat,” pandangan Destika.

Dalam kegiatan tersebut, fasilitator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, Puji F Susanti, langsung beberkan trik sederhana bagi 25 wartawan Meulaboh bagaimana cara mengecek fakta dan kebenaran sebuah informasi secara akurat.(den)

READ  Rektor UTU Prof Ishak Hasan Wisuda 707 Mahasiswa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *