Komisi III DPRK Aceh Utara, Minta Ganti Humas PGE

Ekses Bantuan PGE Dikembalikan

RAKYAT ACEH | LHOKSUKON – Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara, Hanafiah, meminta PGE perbaiki komunikasi dengan masyarakat lingkungan agar terjalin dengan baik.

Menurut dia, sudah sampaikan ke manajemen PT PGE berulang kali agar mengevaluasi Humas guna terjalin sinergisitas perusahaan, namun sampai saat ini manajemen belum mengambil sikap apapun.

Komisi III sudah ingatkan sejak awal, Humas yang baik memiliki responsibility yang kuat sehingga setiap apapun masalah bisa teratasi dengan cepat.

Lihat kasus pengembalian sembako oleh masyarakat lingkungan adalah bentuk lemahnya komunikasi perusahaan dengan masyarakat lingkungan.

Perhatian perusahaan tidak serta merta sebatas 1 atau 2 kotak indomie.

Padahal kalau di hari musibah atau satu hari setelahnya Humas PGE berkunjung, melihat musibah masyarakat tanpa membawa bantuan apapun juga tidak akan jadi masalah.

“Saya sebagai masyarakat lingkungan sekaligus perwakilan masyarakat di DPRK Aceh Utara sekali lagi menyampaikan kepada manajemen PGE, bila PGE ingin eksistensinya didukung masyarakat, maka perbaiki tata kelola kehumasan PGE, perbaiki cara komunikasi sebelum hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Ganti Humas PGE dengan warga setempat yang juga karyawan PGE,” kata Hanafiah.

Ia menambahkan, kami mendukung pengelolaan dan investasi PGE sebagai Operator Blok B, tapi jangan sesekali mengabaikan masyarakat lingkungan, agar kita semua bisa bekerjasama dengan baik demi kemajuan daerah.

Sementara itu, sejumlah paket bantuan masa panik yang diberikan oleh Pema Global Energi (PGE), terpaksa dikembalikan oleh Keuchik Nibong, Kecamatan Nibong, kepada perusahaan itu, Senin 14 Juli 2025.

Pengembalian bantuan tidak terlepas dari penilaian PGE yang terindikasi kurang bersahabat bagi warga ring 1 yang menjadi korban.

Keuchik Nibong, yang disapa King Li kepada Rakyat Aceh, Senin malam sekitar pukul 20.05 WIB menyebutkan bantuan yang dikembalikan berupa mie instan, minyak goreng, telor dan beras.

READ  Pelabuhan Krueng Geukueh Kembali Bergeliat, PT Agro Murni Ekspor 6500 mt CPO ke India

“Kita mengantar langsung ke depan pintu perusahaan itu,” kata King Li.

Menurut dia, tidak mungkin pihaknya harus menerima bantuan itu, sementara korban yang terkena musibah mencapai enam gampong.

“Bagaimana mau baginya kalau beras 30 sak untuk dibagi. Ini berarti para kepala keluarga korban hanya menerima tiga mok saja. Begitu juga dengan minyak satu dus ukuran 15 kilogram. Jadi ini yang membuat kita kembalikan bantuan tersebut. (ung/hra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *