Terdampar di Pantai Pulau Terluar NKRI, Nakhoda dan ABK Dinyatakan Selamat

RAKYAT ACEH| SIMEULUE – Setelah terungkap identitas kapal kayu KM Starindo Jaya IX, milik PT Starindo Jaya Maju asal Jakarta, yang yang kandas dan terdampar yang kandas dan terdampar di pantai pulau Simeulue Cut, salah satu Pulau Terluar NKRI yang berada dalam wilayah Otoritas Pemerintahan Kabupaten Simeulue.

 

Kemudian pihak Ditjen PSDKP KKP RI, DKP Provinsi Aceh, Pangkalan PSDKP Lampulo, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga dan PSDKP Sibolga, bersama Pemerintah Kabupaten Simeulue dan DKP setempat, Penanggungjawab Pelabuhan Perintis Teluk Sinabang, Panglima Laot dan Camat Simeulue Cut. Berhasil mengungkap kondisi dan keberadaan Nakhoda dan KKM serta puluhan ABK.

 

Update terkini yang diterima Harian Rakyat Aceh, Rabu 2 Juli 2025, dari Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Simeulue dan pihak Penanggungjawab Pelabuhan Perintis Teluk Sinabang, bahwa Nakhoda, Kepala Kamar Mesin (KKM) serta 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) kapal KM Starindo Jaya IX, dinyatakan selamat.

 

Dalam update terkini yang diterima Harian Rakyat Aceh, pada saat itu KM Starindo Jaya IX dengan Nakhoda, Talib. Dan kemudian mengalami musibah pada tanggal 12 Maret 2025, disebabkan mesin induk dan mesin cadangan, mati total di Samudera Samudera Hindia, dengan lokasi koordinat “S 2o 32′, 581″ – E 81o 56′, 018”. Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 572 dan 573.

 

Saat musibah sedang berlangsung, Nakhoda perintahkan seluruh ABK untuk memamfaatkan alat yang ada dalam kapal untuk membuat rakit darurat, sambil menunggu pertolongan, dan tiga jam kemudian kapal kayu lainnya bernama KM Starindo Jaya VII melakukan pertolongan.

 

Setelah berhasil evakuasi dan selamatkan Nakhoda, KKM dan ABK KM Starindo Jaya IX, kemudian KM Starindo Jaya VII juga upayakan untuk menarik kapal KM Starindo Jaya IX, namun gagal. Kemudian ditinggalkan dan kapal itu terombang ambing terbawa arus laut Samudera Hinda hingga nyasar dan kandas serta terdampar di pulau Simeulue Cut.

READ  Asludin Dilantik Jadi Sekda Simeulue, Dodi Juliardi Bas Kembali Menjabat Kepala BPKD

 

“Hasil koordinasi yang melelahkan bersama pak Petrus Hutahuruk selaku penanggungjawab Pelabuhan Perintis Teluk Sinabang, dengan Ditjen PSDKP KKP RI, DKP Provinsi Aceh, Pangkalan PSDKP Lampulo, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga dan PSDKP Sibolga, Pemerintah Kabupaten Simeulue, Panglima Laot dan Camat Simeulue Cut, bahwa Nakhoda, KKM dan ABK dinyatakan selamat,” kata Carles Kadis Kelautan Perikanan Kabupaten Simeulue.

 

Pihak Otoritas Pemerintah Kabupaten Simeulue, juga masih terus mememantau dan menunggu update laporan resmi, terhadap kapal kayu KM Starindo Jaya IX serta Nakhoda, KKM dan ABKnya, yang kandas dan terdampar di pantai pulau Simeulue Cut, salah satu pulau Terluar NKRI.

 

Terkait pemantauan dan masih menunggu update laporan resmi kapal kayu KM Starindo Jaya IX, yang kandas dan terdampar dipantai salah satu pulau NKRI itu, dijelaskan Wabup Simeulue Nusar Amin, kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu 2 Juli 2025.

 

“Informasi resminya sudah kita terima dari hasil koordinasi Kadis Perikanan Kelautan Kabupaten Simeulue bersama Petrus Hutahuruk Penanggungjawab Pelabuhan Perintis Teluk Sinabang dengan KKP RI,” kata Wabup Simeulue Nusar Amin.

 

Wabup Simeulue juga meminta kepada masyarakat untuk sabar menunggu update informasi resminya serta diharpakan turut menjaga dan mengawasinya, supaya tetap utuh Barang Bukti (BB) kapal kayu yang kandas dan terdampar di pulau Terluar NKRI itu.

 

“Peran masyarakat, seperti nelayan, panglima laot dan pemerintah kecamatan Simeulue Cut, sangat penting dan dibutuhkan untuk menjaga dan mengawasi terhadap Barang Bukti (BB) kapal kayu yang kandas dan terdampar di pantai pulau terluar NKRI itu,” imbuh Nusar Amin.

 

Sebelumnya vidio amatir yang direkam melalui fasilitas handphone beredar di jejaring media sosial, mempelihatkan sebuah “kapal kayu misterius”, terdampar pantai Pulau Simeulue Cut, salah satu pulau Terluar NKRI, Minggu, 29 Juni 2025.

READ  10 Kecamatan di Simeulue Dapat Jatah Kurban Dari Bupati Mohammad Nasrun Mikaris 

 

Harian Rakyat Aceh, mendapat kiriman selain foto amatir, juga hasil rekaman vidio amatir dengan durasi 13 detik dan 45 detik, dibarengi dengan suara perekam yang menyebutkan pulau Simeulue Cut, pulau Terluar NKRI yang berada di kecamatan Simeulue Cut.

 

Dalam vidio amatir itu, memperlihatkan kondisi kapal kayu mesterius telah patah dan porak poranda serta tidak ada tanda-tanda kehidupan penumpang, namun kapal misterius itu masih terpasang benderah “merah putih”.

 

Terkait kapal misterius yang didokumentasikan warga itu, juga pihak Pemerintah Kecamatan Simeulue Cut, telah intruksikan Panglima Laot setempat untuk mempastikan keberadaan kapal misterius yang terdampar di pulau yang berstatus “pulau terluar NKRI.

 

Hal itu disampaikan Camat Simeulue Cut, Feri Puput Hidayat, SH, yang dihubungi Harian Rakyat Aceh. Minggu 29 Juni 2025. “Kapal itu ditemukan nelayan yang sedang mencari gurita dan sudah kita instruksikan panglima laot unyuk mempastikan kapal itu,” katanya.

 

 

 

Masih menurut Camat Simeulue Cut. Kapal kayu misterius yang terdampar pantai pulau Terluar NKRI itu, ditemukan dan direkam oleh Hendri (45), mantan Ketua Pemuda Desa Latak Ayah, yang berprofesi nelayan dan juga pencari gurita.

 

Camat Simeulue Cut kembali menambahkan Pulau Simeulue Cut, salah satu pulau terluar NKRI dan disana juga dijaga oleh personel dari unsur TNI Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Pulau Terluar (Pamter) sejak awal tahun 2024 silam.

 

“Kapal itu ditemukan Hendri. Pada saat itu Hendri sedang mencari gurita. Pulau Simeulue Cut itu, merupakan pulau terluar NKRI dan disana ada Satgas TNI,” tutup Feri Puput Hidayat SH. (Ahi).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *