Honor Hanya Rp 300 Ribu per Bulan, Bupati Bireuen Tak Hargai Ketua Pemuda

RAKYATACEH | BIREUEN- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen, menetapkan honorarium ketua pemuda gampong hanya Rp. 300.000 per bulan.

 

Penetapan tersebut tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Bireuen Nomor 11 Tahun 2025 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Gampong Tahun Anggaran 2025.

 

Perbup tersebut ditandatangani langsung oleh Bupati Bireuen, H Mukhlis ST. Artinya, pendiri perusahaan konstruksi PT Takabeya Perkasa Group tersebut, hanya menghargai kinerja ketua pemuda gampong sejumlah Rp 300 ribu per bulan.

 

Berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan bupati lainnya. Sebut saja Bupati Aceh Timur, Al-Farlaky. Baru menjabat, ia langsung melakukan terobosan dengan menghargai kinerja ketua pemuda gampong dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) bahwa honor dinaikkan menjadi Rp 500 ribu per bulan.

 

Tak hanya itu, sejumlah bupati lainnya di Provinsi Aceh, juga menjanjikan kenaikan gaji atau honor ketua lembaga kepemudaan gampong dalam waktu dekat ini. Namun, di Kabupaten Bireuen, tak ada perhatian khusus kepada ketua pemuda, bahkan terkesan diabaikan.

 

Padahal, jika merujuk kepada tugas dan fungsi kepemudaan, sangatlah berpengaruh terhadap pembangunan gampong di setiap bidang. Namun apalah daya, bupati selaku orang nomor satu di Kabupaten Bireuen dinilai tidak memberi perhatian khusus kepada ketua pemuda.

 

Secara harfiah, ketua pemuda memiliki peranan penting sama halnya dengan keuchik, dan aparatur gampong. Namun, aparatur mendapatkan honor jutaan rupiah ditambah tunjangan, berbanding terbalik dengan ketua pemuda, yang hanya mendapatkan maksimal Rp 300 ribu, terkadang di sejumlah gampong hanya di gaji Rp 200 ribu per bulan.

 

Kepada media ini, Senin (23/6) Muhammad Akmal, Ketua Pemuda Gampong Cot Geulumpang Baroh, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, sangat menyayangkan keputusan bupati yang hanya menetapkan honorarium ketua pemuda maksimal Rp 300 ribu per bulan.

READ  Jeffry Sentana Buka Turnamen Pemuda Cup U-35 DPD KNPI Langsa

 

Padahal menurutnya, tugas dan kewajiban ketua pemuda sama halnya dengan aparatur desa. Bahkan, lebih berat tugas ketua pemuda lagi, baik itu di bidang sosial kemasyarakatan, bidang olahraga, bidang keamanan, maupun bidang lainnya.

 

“Kami selalu dituntut untuk selalu menjadi gerda terdepan dalam pembangunan desa. Di setiap ada masalah, kami dilibatkan, setiap aksi sosial kemasyarakatan, kami selalu di depan. Orang berkelahi, kami juga yang atasi, apalagi bagian olahraga dan pembinaan anak-anak usia dini, semua diserahkan kepada kami pemuda,” keluh Akmal.

 

Pemuda yang dikenal sebagai aktivis mahasiswa yang tergabung dalam wadah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bireuen itu, juga menyayangkan sikap Bupati Mukhlis yang terkesan mengabaikan dan tidak menghargai ketua pemuda gampong, yang hanya diberikan honor Rp 300 ribu per bulan. Jika dihitung-hitung, uang segitu tak cukup dengan kinerja kepemudaan dalam seminggu.

 

“Bukan kita tidak menghargai, namun jika hanya dihargai Rp 300 ribu, mending ke depan, keluarkan perbup bahwa jangan lagi berikan honor kepada ketua pemuda, tambahkan saja kepada pemangku kepentingan di pemerintahan. Biar kami kerja ikhlas di gampong,” tegas ketua pemuda tersebut.

 

Dirinya juga merasa malu dengan pengurus kepemudaan gampong, karena ketika mengajak untuk melaksanakan kebaikan, tak ada yang bisa diberikan. Berharap kepada honor ketua pemuda per bulan, itu hanya sekali ajakan makan dan minum di malam rapat kepemudaan.

 

Belum lagi, keterwakilan pemuda di setiap dusun, yang tak pernah digaji sedikitpun dalam bertanggung jawab menjaga keamanan di dusunnya masing-masing.

 

“Semoga keluhan kami pemuda di dengar dan direalisasi oleh bupati. Jangan nanti cari alasan sudah dikeluarkannya perbup, maka tidak bisa lagi dianggarkan tahun ini. Bupati bisa mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai penguat untuk memerintahkan para keuchik supaya dianggarkan. Kalau masalah lain yang tak terlalu penting, dengan gampangnya mengeluarkan SE, kenapa terkait kesejahteraan pemuda, Bupati Bireuen terdiam,” pungkas Ketua Pemuda Gampong yang dikenal vokal tersebut.

READ  Jeffry Sentana Kukuhkan Paskibraka Langsa

 

Selain itu, salah seorang keuchik gampong di Bireuen mengaku bahwa pihaknya tidak bisa menganggarkan honor ketua pemuda melebihi honor maksimal yang telah tertuang dalam perbup, yaitu sejumlah Rp 300 ribu per bulan.

 

“Kami ingin sekali menganggarkan lebih kepada ketua pemuda, namun tertahan dengan Peraturan Bupati Bireuen. Sehingga, tidak bisa dinaikkan, kecuali ada kebijakan dari bupati yang mengeluarkan SE untuk kenaikan honor ketua pemuda, baru kami tambahkan,” sebut keuchik tersebut seraya mengaku bahwa jika tak terbentur dengan perbup, pihaknya akan menambahkan honor ketua pemuda.

 

Karena, menurut keuchik itu, penambahan honor, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi ketua pemuda, dengan harapan mampu memotivasi mereka supaya lebih aktif dalam program-program kemasyarakatan di tingkat gampong.

 

Sebelumnya, Bupati Bireuen, H Mukhlis ST, sempat merespon terkait kenaikan honor ketua pemuda. Namun responnya tidak berpihak kepada pemuda, melainkan meminta agar menunggu Pendapatan Asli Daerah (PAD) naik.

 

“Dukung kami menaikkan PAD dulu, baru nanti kita pikirkan gaji ketua pemuda gampong,” sebut Mukhlis di ketika itu. (akh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *